Pages

Rabu, 04 Desember 2013

Bersamamu.....CINTA

Memandang jam dengan jarumnya yanng terus berputar. Tiga buah jarum secara kompak berputar sesuai dengan posisi dan fungsinya. Detik demi detik menuju menit. Menit demi menit berputar menuju jam. Jam demi jam terlewati menutup hari-hari, terus dan terus berputar. tak tersasa hari kian berlalu berganti dengan minggu. Minggu-minggu terlewati, masih dengan detik yang terus berputar. Ribuan, puluhan ribu, bahkan jutaan detik sehingga semua berlalu mencapai bulan dan tahun. Iya...mencapai bilangan bulan dan tahun.

Hei...Kamu...Iya kamu, kamu yang sedang menoleh ke arah ku. menoleh bahkan berbalik ke arah ku. Perlahan berjalan mendekatiku. Sadar akan panggilan ku? Atau hatimu yang menuntunmu sampai kepadaku? Apapun alasanmu, tetap aku yang kau tuju. Melihat kau menoleh saja, aku merasa sedang berjalan di atas pelangi. Dan sekarang aku melihatmu melangkah ke arah ku. Seandainya ada pengeras suara dari dalam dada, aku rasa kau akan tertawa mendengar degup jantungku yang berirama dengan nada kacau bagai orkestra tanpa pemandu.

 Konyol. Aku rasa sangat konyol. Wajahku memerah seketika, saat melihat bingkisan senyummu yang indah dibungkus tawa yang renyah. serasa es di kutub utara mencair dan meluncur dengan cepat ketika kau menyebut namaku. Kali ini aku benar-benar bisa tersenyum bersamamu, terimakasih telah hadir dan membingkai senyuman indah di bibirku. tak ada keraguan bagiku untuk terus tersenyum tanpa takut akan berganti dengan deraian air mata. Apa yang aku rasa dari apa yang kau beri, bagai oase padang pasir yang selalu dinanti.

Lihat di ufuk timur kala engkau membuka mata dari tidur indah mu. Ada mentari yang bersinar hangat seolah tersenyum pada mu. Ku titipkan salam padanya, salam cintaku pada mu. Salam hangat untuk mengawali setiap pagi indah mu. Teruslah tersenyum untuk ku dengan cinta di hati mu. Tuhan menitipkan senyum itu untuk ku melalui senyum mu.

Terimakasih.... Cinta...

Bersamamu....Cinta^^

Selasa, 03 Desember 2013

Kerinduan Usang

Ketika kerinduanku yang mebuncah padamu...
Ku pertaruhkan egoku, ku mulai menyapamu...
Menyampaikan rinduku padamu lewat goresan tinta...
Ku berharap di ujung sana sudut indah dari bibirmu membentuk senyum seraya menyebut namaku...
Aku membayangkan mata cokelat mu berbinar indah ketika kau tau bahwa kau satu-satunya orang yang aku rindu..

Tapi semua kandas ketika aku benar-benar menyadari bahwa aku bukan lagi orang yang penting dalam hidupmu...
Rinduku karam, asaku kandas, napasku tercekat...
Aku harus terbangun ke alam nyata
Aku harus sadar kalau kau telah beranjak pergi dan tidak menginginkan aku...

Membuatku pergi meninggalkanmu adalah hal yang terampuh yang kau punya..
Membuat seakan aku lah yang tak menginginkanmu...

Tau kah kau, di sini aku harus memulai menata hati..
Membiasakan diri tanpamu lagi...
Pergilah bawa semua rinduku agar aku tak merasakan dan menyimpan lagi rinduku untuk mu....

merindumu seperti oase desert



Sabtu, 30 November 2013

Mata Hati

Mata ini mungkin sudah bosan mengeluarkan bulir-bulir bening dari sudutnya. Mata ini mungkin lelah di terpa perih yang berasal dari hujaman belati yang menghujam jantung. Mata ini mungkin sudah morat marit dalam sistem kerjanya meneruskan cahaya dari lensa mata, mengatur letak jatuhnya bayangan di retinanya, atau mengkondisikan mata untuk mensuplai air mata yang keluar setiap kali luka hati menganga.

Mengapa selalu mata? Bukankah mata lebih baik melihat keindahan karunia dan nikmat Tuhan? Bukankah mata lebih baik menjadi bening, sebening mata air? Mata ini telah melihat keindahan anugerah Mu Tuhan, tapi ia tak bisa menikmatinya. Mata ini selalu didesak bulir-bulir yang meluncur hebat tiap kali hatinya hancur.

Mata ini menjadi korban keegoisan hati. Hati yang selalu terkoyak. Tak ada kah kesempatan bagi mata itu untuk menatap cerahnya mentari pagi? Atau indahnya lembayung di senja hari?

Jika mata menjadi korban pelarian hati, lalu bagaimana dengan hati itu sendiri?
Pernah kah hati merasa menjadi korban keegoisan yg lainnya? Bukan kah hati juga korban? Korban dari keadaan yang menyakitkan.

Hati hanya bisa menerima, merasa, menahan setiap hantaman, hujaman yang datang. Ketika ia mulai mengaduh, ia mendesak, mendesak dan terus mendesak mata. Mendesaknya untuk menjebol bendungan butiran bening yang tak tau kapan akan surut.

Hati tak pernah memaksa mata untuk menyanggupi keegoisannya. Tapi mata tak pernah tega melihat hati terus terluka. Mata mengizinkan hati mengadu, mendesak ribuan butir bening. Sebab mata tau bahwa hati hanya memiliki mata.

Hati tidak memiliki mulut meski ia bersuara yang sering disebut suara hati, rintihan hati, jeritan hati. Hati tidak memiliki telinga meski ia mendengar bisikan hati itu sendiri. Hati hanya memiliki mata.

Mata hati sebagai jendela yang mengantarkan hati menatap harapan di luar sana. Bagian yang tak terpisahkan selalu bersama itu lah mata hati.
Beningkan dan jernihkan hati-hati kami Tuhan. Sebening mata bidadari jelita di syurga Mu... Aamiin....

Selasa, 05 November 2013

Merapat Di Bawah Hujan...Yuk Mariii 28 Oktober 2013

Well guys.. ini cerita gue kemarin tepatnya hari Senin 28 Oktober 2013 pas banget dengan hari Sumpah Pemuda. Iya gue sebagai Pemuda (Pemuda apa Pemudi ya gue ini???samo bae lah) memang bersumpah, bersumpah setia sampai mati kepada mu #lholho. Anyway, teteplah bertanah air satu, bangsa satu, dan bahasa satu. Kalau bahasa gue agak ragu, apakah masih bisa dipertahankan oleh anak muda Indonesia ini. Dan gue berdoa, semoga ketika para pemuda diminta untuk bersumpah, mereka ga akan bilang "cungguh??? ciyus?? miapah" oh my God.
next cerita..

Pada hari Senin itu Sheila Gank Lampung (Gue termasuk ga ya??), kalau kata si Nanda sih, gue ini Sheila Gank ikut-ikutan. Kalau kata Rianza, gue ini Sheila Gank KW. Dan kalau kata gue sendiri, gue ini Sheila Gank abal-abal yg ga lolos verifikasi berkas. Whatever that hahahaha.. gue suka ini band dari SD. Dari gue belum kenal apa itu cinta, sampai gue udah sok ngerti tentang cinta (Appa banget sih lu Nay???).
Yups.. Jadi Senin kemarin itu, salah satu SMA di Bandar Lampung, SMA YP Unila, masih ada hubungan kekerabatan yang dekat dengan Kampus gue (proudly present my almamater), mengadakan hari jadi mereka. Acara puncaknya ya kemarin, dengan menghadirkan Sheila On 7 ke Lampung. Dengan diguyur hujan-hujan seksi, gue dan Sheila Gank yang beneran larut dalam suasana yang seru (I think).

Konser Sheila pertama di Lampung dulu, gue ga ikutan nonton, secara gue dulu masih bego2nya, belom bisa bedain mana mobil angkot dan mana truk sampah. Jadi belom bisa macem-macem. Ke kamar mandi malem-malem aja masih gedor gedor pintu kamar nyokap dulu minta temenin ke kamar mandi. Apa lagi jarak dari rumah gue ke ibu kota provinsi cukup jauh ratusan kilometer gitu.

Konser keduanya baru di kota tempat gue tinggal, sekitar tahun 2005-an gitu. Ga bakal mungkin gue lupa, satu-satunya konser band yang gue datengin, yang boleh gue datengin atas izin orang tua ya baru Sheila ini. Dan itu posisinya adalah malam hari, sekitar pukul 7 malam. Gue inget banget dulu pas mau dateng ke konser itu, hujan seksi turun mengguyur Kotabumi (nama kota tempat gue tinggal, biasa disebut Kobum), gue udah cenat cenut aja, khawatir nyokap berubah pikiran dan ga ngebolehin gue dateng ke sono, padahal gue udah prepare banget beli tiket ke Radio (sponsornya acara itu).

Akhirnya izin pun turun, cau gue ke tempat konser dengan temen gue (cewek). Sip nya sampai sana ternyata temen gue ini janjian sama pacarnya, dan memisahkan diri dari gue. Dan gue?? Tinggalah gue seorangan di tengah kerumunan pecinta Sheila, di bawah guyuran hujan seksi. Gue umpetin kepala gue yang udah mulai basah di balik kupluk jacket dan gue lipet tangan gue ke depan, sok cool atau so cold?? Dingin euy, dan bodohnya gue lupa pake kets, Cuma pake sendal gunung. Celana gunung gue basah di bagian bawah kena percikan air hujan. Alamak gue lost in crowded, beneran ga ada temen gue. Mungkin kalau di lihat dari belakang, gue lebih mirip cowok bego yang dateng ke acara konser sendirian di bawah hujan, tanpa payung, ngenes ga ada temen. Lompat-lompat jejeritan sendirian. Hyampyuuunn... #nepokjidat

Sampai pada akhirnya, gue melihat segerombolan kakak kelas gue yang gue kenal sebagai kakak-kakak pasukan OSIS SMA gue. Salah satu dari mereka negor gue “Eh..lu anak SMANthree kan?? Ketua kelas X.1 kan?” gue nyengir “iya kak” terus dia nanya lagi “Ngapain?? Kok sendirian aja??”. Pengin banget gue bilang “Gue di sini mau Qosidahan kak”. Huft aneh, udah tau nonton konser masih aja di tanya.”Eh udah dek, lu gabung sama kita aja, nonton konser geh sendirian, awas diculik lu, udah gabung aja, udah pada jinak”. Agak ragu sih gue mau gabung dengan kakak kelas gue itu, tapi dari pada gue sendirian, ntar kesambet setan angong, jadi gue ikut maju aja bareng mereka. Tapi gue lebih milih berada sedikit lebih ke belakang dari tempat mereka lompat-lompat. Gilee yaa..cipratan aer dari lompatan mereka itu ganas. Ga cocok dengan gue, yang paling cantik di sono. Iya gue cewek sendirian di antara mereka. Yang jelas, pada saat itu gue ikutan nyanyi, bodo amat sama yang denger atau ga.

Hey.. sepulang dari konser itu ternyata dan ternyata ketemu orang yg emang ngajakin ke sono, tapi gue bilang ke doi, kalo gue ga mungkin nonton konser itu, karena udah yakin ga bakal dapet izin buat ke sono.
Dia bilang “Hei, katanya ga mau nonton? Katanya ga bakal dapet izin dari mama?”
>>>>>>skip<<<<<<< (sensor, bagian yang harus dihilangkan dari skenario hidup, maaf)

Well jadi 28 Oktober kemaren, de javu buat gue. Kali ini ga sendirian tapi sama temen-temen gue, tetap di bawah guyuran hujan seksi. Tetap dengan Sheila On 7. Begitu suka kah gue dengan Sheila?? Dengan pasti gue jawab iya...

Banyak cerita di balik hujan, banyak kisah di balik lirik lagu-lagu Sheila On 7. Terutama berjuta kisah tentang kamu..hahaha (stop it Nay!!!)
ini dia bang Duta

yup ga bisa maju ke depan panggung, jadi manfaatin badan doank dari belakang

see Bang Duta lagi...^^


Aku, Nanda, Della dan Rianza

sok cool apa so cold nih?? hahaha

meet n greet dulu ajah gih..

Della dan Anggun nih, bela-belain ujan-ujanin nemenin gue nonton


Entahlah...

Oh sudahlah, tak habis pikir ku jadinya, atau tak pernah ingin ku berpikir tentang itu. entahlah... bagiku memikirkan itu hanya mempercepat kematianku beberapa jam, dan aku tak mau. hidupku sudah penuh dengan dinamika, masihkah aku harus menampungnya??

Tak pernah kau berpikir sedikit tentang aku? tak bisa kah sedikit kau lirik aku, dan mengerti isyarat mata sendu ku?
perlu kah aku memaksamu menyelami mata ku, menyibak tirai di hati ku??
tidak...aku tidak boleh merealisasikannya. maafkan aku yang selalu memaksamu memahamiku.
aku hanya ingin kau tau, besar asa ku pada mu. tapi ku tau keegoisanku hanya membuat kau memudar dari warna asli mu. tak akan pernah ku biarkan pelangi cintaku memudar, bahkan hilang.
langit cintaku membutuhkan mu. kau hiasan terindah yang Tuhan titipkan untuk ku. untuk menghiasi sudut-sudut langit hatiku yang hampa. hanya lukisan indah mu yang ku punya, ketika matahari berpamitan pada senja, dan menjemput fajar esok hari dengan tepat waktu.

Picisan, aku tau ini bukan aku. serasa jiwaku berkelana mencari kedamaian di dimensi yang lain. sudah cukup.
entah..entah..dan entah...sampai kapan ruh itu terus berkelana. sampai raga tak bisa bergerak? kaku karena lama tak di ziarahi? sedih bila itu terjadi.
nyalakan, nyalakan alarm pagi mu. agar aku tersadar jiwaku telah jauh berkelana, agar aku tau jalan untuk kembali, getar suara cintamu menuntunku menyusuri jalan setapak menuju pulang. ahhh... aku rindu. bila rinduku memanggil, tak ada kata lain yg bisa meredamnya kecuali kata "pulang"

ketika aku pulang, aku berjanji, akan ku lupakan semua kegetiran yang menggalaukan hati ku, akan ku coba menepisnya. aku percayakan pada mu, tempat ku pulang, tempat ku menghempaskan raga kosong ini.
aku akan kembali menebar senyum cantik di sudut bibir ini, binar mataku menyala, menghalau semua sendu. dagu ku topang dengan semangat, bukan dengan genggaman kemalasan.

berikan aku senyuman terindah yang kau punya. berikan aku tatapan hangat di balik mata awas mu. berikan aku kenyamana dengan renyah tawamu. ku sanggup jika kau menyanggupinya...

_KMS_

Jumat, 18 Oktober 2013

Secangkir Cokelat Hangat

Sepotong Cokelat

Sepotong cokelat?? Ah tidak cukup hanya sepotong, aku mau berkotak-kotak cokelat. Secangkir cokelat hangat, sedeeeepp. Hidupku tidak bisa jauh-jauh dari cokelat. Aku rasa mungkin cokelat ini semacam heroin bagiku. Tak mudah menepisnya dari hari-hari ku. Termasuk matamu, your Brown Eyes. Sukses buat aku deg-degan.


Hahaha...konyol


“Derrrrr... hayo ngelamunin apa sambil senyum-senyum?” tepukan ringan Riana ke bahu Putri membuyarkan semua lamunan Putri

“Auuu...sakit Ri” Putri meringis

“Ye maaf Put, lagian masih pagi udah ngelamun aja, ngelamunin apa lu sampe senyum-senyum gitu?? Nakal ya lu!!” Riana merebut cangkir cokelat hangat dari tangan Putri dan menyeruputnya.

“Nggak ada, ahh lu ini reseh amat ya Ri, buat sendiri ah, jangan ngambil punya gue” gerutu Putri

“Ya..ya... miss Coklet” Riana menyodorkan cangkir cokelatnya sambil mencubit pipi Putri

“Riiiiiii....” teriak Putri

Riana pun tertawa melihat ekspresi Putri yang menggelikan. Riana berjalan ke dapur untuk membuat coklat hangat. Sesaat kemudian Riana kembali membawa secangkir coklat hangat dan sekaleng biskuit Khong Guan. 


‘Nih..” Riana menyodorkan kaleng biskuit ke arah Putri

“Oh.. Thanks” Putri menyambut baik kaleng biskuit dari Riana.

“Ri.. ini kan kaleng biskuit gue, kok lu yang nyodorin sih??” Putri baru nyadar

Riana tertawa terbahak-bahak

“Ya lu sih, nggak ngeluarin dari tadi, ya udah gue ambil aja dari lemari lu” statement Riana sambil tertawa

“Dasar lu klepto biskuit” celetuk Putri sambil mengacak-acak rambut Riana.

“Put, gimana kabar brontosaurus lu??” tanya Riana sambil mengambil biskuit dari kalengnya

“Dino, Ri”

“Iya itu si Dinosaurus”

“Dino, Riiiii” Putri mencubit tangan Riana

“Au,, sakit Put, iya iya si Dino, apa kabarnya dia??”

“Baik katanya”

“Syukurlah, nggak ngilang kan dia yang udah jauh di sana??” goda Riana

“Nggak lah, nggak tau maksud gue” Putri tertawa renyah

“Udah ah Ri, jangan bahas dia, ntar gue jadi kangen sama dia, repot kan lu kalau gue tiba-tiba pengin terbang nemuin dia??” Putri tertawa lagi

“Jiyaaaahhh elaaah,, tau lah yang kangen sama pacar. Hmmm LDR ya sekarang!!” lagi-lagi Riana menggoda Putri.

Keduanya tertawa, kamar Putri pun menjadi ramai dengan tawa keduanya.


Selalu ada cerita di balik cokelat hangat. Hai My Brown Eyes wherever you are, remember and know that I miss You so...


Hujan pagi ini cukup membuat suasana semakin dingin, hanya secangkir cokelat hangat dan sekelebat bayangan kamu, menghangatkan suasana. Hahahaha

Gue kangen banget sama lu, gue kangen saat lu masih ada di dekat gue. Sayang sekarang lu udah jauh di sana. 


Bip..bip..bip..


Wah ada message


Kyaaakkk.. My Brown Eyes


>>Dingin

(Iyowha,, Bogor kan emang dingin, dasar dudul ini orang)


Bogor yee??<<


>>Ga nahan dinginnya


*lempar kompor*<<


>>sampe bisa bikin menggigil


Duduk deket kompor aja<<


>>Udah gosong nih, mau gosong lagi??


Hahaha,,biar garing sekalian<<


>>Kangen kamu

(wajib buat kamu kangen sama aku..hahaha)


Me too<<


>>pengin ketemu


Hahaha<<


>>Malah ketawa


Mau ngapain hari ini??<<


>>ga tau masih belum ada rencana, kamu sendiri ngapain hari ini??


Hahaha,,ngapain ya, ga tau dah, tidur kali..hahaha<<


>>Aku sayang kamu,, kangen


Iyaa.. wajib kangen aku itu, aku juga sayang kamu<<

Hey...^^<<


>>Pagi2 senyum gaje,knpa kamu?? Kangen yaa??

(dasar dudul, pake nanya lagi)


Iya..^^<<


>>Ketemu itu obatnya apa??


Hahaha....ketemu itu obatnya kangen

Jiyaaahhh sial, paketnya abis..huhuhu


Well... selamat beraktivitas My Brown Eyes...v^^v



Sepotong cokelat, secangkir cokelat hangat, sekelebat rindu My Brown Eyes...



Secangkir Cokelat Hangat
Sekelebat Rindu untuk My Brown Eyes

Kamis, 17 Oktober 2013

Hari yang "Apa Banget" ihh waau...

Masih bertemu lagi dengan pagi. Alhamdulillah.
Pagi ini lumayan bossy, bangun siang jam setengah 6 pagi WIB. Dahsyat Luar biasa, siang banget... berhubung lagi ga sholat, ya gue nyantai aja. Buka pintu kamar jalan ke toilet dengan mengendap-endap kayak maling kesiangan, langkah pun terhenti ketika ada suara bilang "anak gadis bangun kesiangan, mau jadi apa??" dalam hati gue ngejawab "Spiderman". Ga keren, kalau gue beneran jawab gitu, gue rasa sendal jepit mendarat cantik di jidat gue. Hanya cengiran bau iler yang nongol dari muka gue yang super berantakan. Cimuk udah, sigi udah. Seperti biasa gue hobi buka kulkas pagi-pagi, lapar itu kadang selalu menganiaya perut gue. Menghajar habis-habisan dinding-dinding lambung gue yang ga seberapa itu, terus dan terus menghajar tanpa ampun, sampai pada akhirnya gue harus memberikan apa yang dimau oleh perut. Ada legit, hasil jarahan gue dari rumah nenek kemaren, sambit tanpa babibu. Sebenernya gue lebih suka kue Kak Ketan, rasanya itu manis-manis asik gitu, kalau makannya agak banyakan bisa bikin kenyang, apa lagi kalau pake nasi, gue rasa bakal kenyang banget. hahaha

Hari-hari gue sekarang membosankan, rutinitas gue juga monoton. Bangun pagi, ngebabu aja, dari ga cakep sampe jelek. Makan, tidur, Nopi, online, hahahihi depan hape kayak orang bego'. Sekarang lebih spektakuler, hape itu ngebangke' noh ga ada pulsa. Hahaha bukannya ga punya duit buat isi pulsa, tapi buat apa juga diisi, ga ada yg ngehubungin ini. Kasian kasian kasian. Pulsa ga ada ya ga masalah, yg masalah ntu kalau paket internetnya yg ga ada.. Asleee Mati Gaya. *ngkak*

Aktivitas ngebabu gue setiap pagi selalu ditemenin sama musik, ternyata settingan di bb itu "Show What I'm Listening To".. So that seluruh penjuru kontak BBM gue tau musik apa aja yg lagi gue denger, termasuk lagu Main Hoon Na. Ada salah satu temen gue yang pengin banget gue akuin doi sebagai sahabat, tapi hobinya ngandasin hati gue, tiba-tiba pagi ini BBM gue bilang "pagi2 dah denger musik. *ciri2 nganggur" apa banget ini orang. Mau marah? Ga mungkin, emang faktanya gue pengangguran. Hahaha.. Nikmatin aja masa-masa nganggur gini selagi bisa, siapa tau kalau gue udah jadi wanita karir nanti, mana bisa leyeh-leyeh, mager-mager cantik kayak sekarang #nggaya, eh diamini donk.. Aamiin...

Sabtu, 12 Oktober 2013

Shocking Morning

Pagi buta udah bangun, bukan hal yg aneh buat gue, alasan klasik pengin ke toilet. Dosen gue bilang rugi banget kalo kebangun malem cuma buat k toilet, sekalian aja wudhu terus sholat malam. Oke pak saya ikuti nasehat bapak. Seperti biasa udah jd kebiasaan kalo bangun gitu walau bentar pasti gue sempetin ngintip hape, yak bisa d tebak ada aja message yg masuk, dan huft...iya gue lupa balesnya karena keburu tidur tiba2 kyk mati. #ngik
Subuh sekarang udah jam setengah 5, gue pikir ga usah tidur lagi dah, udah jam stgah 4 ini. Tapi mata gue kalah telak sama rasa ngantuk yg aduhai, gue tidur masih pake mukenah, kebiasaan buruk. Dan kebangun gegara gedoran pintu yg cukup ngagetin gue, iya itu papa kalo ngebangunin orang gaya militer.

Kamis, 10 Oktober 2013

Seonggok Sampah Omong Kosong

Ingin rasanya teriak menyuarakan jeritan hati ini melalui pengeras suara masjid. Biar puas, biar semua tau, bahwa senyum yg terlihat ini adalah palsu. Di bawah tekanan yg beratnya bagai kapal barang, bagai tiang-tiang Titanic yg patah itu. Bagai tumpukan batu gunung yg besar2 itu. Perih, hancur tak berbentuk lagi hati ini. Semua ini membuat raga rapuh ini menjadi semakin lemah, malas dan tak menginginkan apa-apa. Hanya bisa merasakan bahwa masih ada hembusan napas yg tersengal dan tercekat. Menatap langit, perlahan mulai redup, redup dan kemudian gelap. Klik. Iya gelap. Selalu berharap setidaknya ada tangan-tangan malaikat yg menjulurkan setitik cahaya, ntah itu dari api, atau lampu sorot yg booommmm di tengah lorong tikus yang sempit itu.

Ahh... aku bosan berkeluh kesah, tho tidak ada juga yang mau mendengarkan, ah tidak, aku rasa masih ada yang ingin mendengarkan, walau hanya menatap iba. Tapi tidak sepenuhnya mengerti. Egois. Iya aku egois. Aku ingin semua mendengarkan aku, mendengarkan semua ceritaku, mendengar semua keluh kesahku, mendengar semua suara-suara lirih getirku. Setidaknya aku tidak merasa sendiri berada di bumi yang kejam ini.

Kadang aku bertanya, untuk apa aku dikeluarkan dari perut bumi ini kalau pada akhirnya pun aku akan kembali ke perut bumi? Oh tidak tidak, mungkin bukan hanya aku yang melontarkan pertanyaan nakal yang demikian, mungkin di luaran sana juga banyak yang bertanya seperti itu, tapi tak berani melontarkannya. Kalaupun harus dilontarkan, pertanyaan itu akan ditujukan ke mana? Ke siapa? Tuhan? Tidak aku tidak berani bertanya dengan Tuhan. Aku malu. Malu. Abaikan pertanyaanku yang tidak penting itu Tuhan. Tapi jangan pernah abaikan aku, aku tak punya siapa-siapa yang akan menyayangi tubuh hina ini Tuhan, aku tidak punya tempat bermanja lagi, aku tidak punya tempat untuk sekedar menangis dan merengek Tuhan. Aku hina, aku lemah, aku alfa, aku datang dari lembah gelap Tuhan.

Ingin rasanya aku berlari, berlari dan terus berlari. Walau jatuh tertatih, terseok-seok, atau bahkan kehilangan kemampuanku berjalan dan berlari. Asal aku bisa membersihkan semuanya Tuhan. Agar Engkau kembali menoleh ke arahku, dan memungutku kembali, memungutku kembali dari kubangan sampah yang busuk, kotor dan menjijikkan. Sampai pada akhirnya aku kembali layak berdiri menatap tegar ke hamparan dunia yang indah, mengedipkan mata ke arah mentari pagi yang cerah dan hangat seperti tersenyum ke arahku, menari di bawah rinai hujan kompak Mu, berdecak kagum atas kemilau warna warni pelangi setelah hujan, menikmati aroma bunga-bunga yang bermekaran dihiasi pasukan kupu-kupu dengan sayapnya yang senada dengan pelangi, merajut kembali asaku yang sempat hilang tertelan pahitnya kenyataan, hingga aku mampu berkata “aku kembali”


Iya, aku masih menunggu itu Tuhan, aku masih menunggu. Aku meringkuk di bawah naungan Kasih Mu, ku pasrahkan semuanya, hidupku, asaku, cita dan cintaku berjalan dalam titian Mu.


Jumat, 20 September 2013

Fix You

Well...tiba2 cinta masa lalu datang dan sukses mengobrak abrik suasana hati dengan seenaknya... Dan pada saat itu, datang juru kunci hati yang bersedia menata, menyusun, membenahi hati yang terobrak abrik dengan kejam dan sadis, merangkai, mengindahkan, menghiasi kembali tata ruang di hati. Menerbitkan kembali mentari di ufuk timur, mencerahkan kembali lengkungan indah pelangi, mengharumkan kembali kenanga dan mawar. Satu kalimat "I will try to fix you"

Yeaayy... I like this song...
Yuk nyanyi bareng-bareng yaa...

Fix you
Coldplay

When you try your best but you don't succeed
Whenn you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
 Stuck in reverse

 And the tears come streaming down your face
 When you lose something you can't replace
 When you love someone but it goes to waste
 Could it be worse?

 Lights will guide you home
 And ignite your bones
 And I will try to fix you

 And high up above or down below
 When you're too in love to let it go
 But if you never try you'll never know
 Just what you're worth

 Lights will guide you home
 And ignite your bones
 And I will try to fix you

 Tears stream down your face
 When you lose something you cannot replace
 Tears stream down your face
 And I

 Tears stream down your face
 I promise you I will learn from my mistakes
 Tears stream down your face
 And I

 Lights will guide you home
 And ignite your bones
 And I will try to fix you

Jumat, 13 September 2013

Ada Apa Dengan Bayu 2

Unbelievable Craig David meraung dari handphone Lona, tidak salah lagi itu pasti telepon dari Bayu. Angkat ga ya ini telepon?? Lona mengerenyitkan dahinya. Masih kesel si, tapi mana bisa tidur nyenyak kalau belum clear semuanya.

Lona memencet tombol answer dari ponselnya, tidak seperti biasanya kali ini Lona tidak mengucapkan salam, hanya mengangkat telepon dan diam.

"Assalamualaykum...sayang belum tidur?" suara Bayu dari seberang sana
"Waalaykumsalam..." jawab Lona singkat
"Hei..kenapa belom tidur?? Kamu sehat kan??"
Style Bayu, mau semurka apa pun Lona, ia tetap calm seolah tak terjadi apa-apa. Ah ini orang pura-pura tegar kayak ga ada dosa, emang dikira dia gue bisa tidur tenang apa..
"Menurut kamu??" tanya Lona
"Ya udah, jangan mikir yang macem-macem ya, kamu tidur, besok masih banyak yang harus kamu kerjain, yang jelas aku sayang sama kamu"

Sedikit menenangkan, tapi tetap saja itu bukan jawaban yang diharapkan oleh Lona. Lona bukan tipikal cewek yang bisa menerima jawaban penenang, tapi jawaban asli yang sebenarnya.

"udah deh, kamu ceritain apa maksud omomngan kamu tadi sore, jangan bikin aku kepikiran" Lona mulai merengek
Seperti biasa, Bayu tidak akan pernah bisa menang menghadapi childishnya Lona, ia pun menyerah. Bayu mulai bercerita dari awal. Lona mendengarkan suara dari balik telepon dengan senyum-senyum aneh. Setelah mendengar cerita Bayu, spontan Lona tertawa. Iya Lona tertawa setelah cemberut sepanjangan.

"owh jadi itu tho??"statement Lona singkat
"ya intinya aku sayang sama kamu, Lona"
"aku juga sayang kamu, Bayu"

Hmmm...jadi ceritanya pas Bayu ke dokter dia denger dua cowok lagi ngobrol dan salah satu cowok itu mengeluarkan statement kalau dia pernah jadian sama gue, Lona. Hahaha... Bayu, Bayu... Kalaupun emang itu cowok yang kamu ceritain itu ngakunya pernah pacaran sama aku, mungkin dia orang yang pernah aku ceritain sama kamu..

Whatever that, itu masa lalu, masa yang sekarang itu kamu, dan aku berharap masa depan aku itu juga kamu.. Aamiin
Kalau sudah jelas masalahnya apa, Lona bisa tidur dengan nyenyak, walaupun ia tau hati Bayu di sana belum setenang ia.

Rabu, 11 September 2013

Ada Apa Dengan Bayu??

Aneh banget,, ini bener-bener aneh. Semestinya emang bukan sesuatu yang aneh atau Something New buat gue, mood gue emang selalu turun naek kayak signal GPRS, lebih parah mungkin turun naeknya kayak ingus. Actually...

Heran aja, kenapa tu orang aneh banget, perasaan tadi itu baik-baik aja, kenapa tetiba jadi berubah aneh gitu? gue bener-bener ga tau kenapa, apa jam boci gue tadi siang membuyarkan semua ingatan gue sebelumnya?? Semacam sindrom anemia lokal gitu?? Apa pada saat gue boci terjadi benturan dahsyat antara kepala gue dengan bantal yang tetiba menjelma sebagai tembok beton?? Sehingga menghilangkan ingatan gue beberapa menit sebelumnya?? Mungkin saja pada saat itu memang gue bikin seseorang kesal, murka dan sebagainya?? tell me why?? gue ga bisa mikir jernih pada kondisi seperti itu. 

Sebotol softdrink habis diseruput oleh Lona. Iya Lona yang sedari tadi bingung dengan perubahan sifat Bayu yang mendadak menjadi mellow tapi syarat dengan curiga. Lona kembali menghempaskan tubuh mungilnya di atas kasur. 
"Bay, kamu tau kan aku sekarang  jauh dari kamu, kenapa kamu bikin aku kepikiran gini?" Lona kembali teringat percakapannya dengan Bayu sesaat sebelum Lona mematikan telponnya dengan kasar.
"Kamu ga usah hubungin aku lagi!!" klik...

Oh God... what happened?? jemari mungil Lona lincah menonaktifkan handphonenya. Aku bener-bener ga tau Bay maksud dari pesan kamu yang minta aku untuk cepat-cepat pulang, apa yang mau kamu bilang ke aku?? Tau kah kamu aku di sini jadi ga tenang, pikiran aku jadi mikir yang macem-macem...aahh.... Ga mungkin kalau aku harus pulang sekarang, sedangkan kamu tau besok aku ada agenda penting, dan sekarang kamu sukses bikin aku kepikiran, padahal kamu tau aku paling ga bisa kepikiran sesuatu, minimal aku harus tau itu apa, biar aku ga bertanya-tanya gini. Lona menutup matanya beberapa saat. Berkali-kali ia terlihat mengepalkan tangannya ke dahinya.

Selasa, 10 September 2013

Sabar Berbuah Manis

Well... jadi ceritanya hari ini tuh gue dapet modem nganggur, gue buka deh ini blog yang udah penuh sesak dengan jaring laba2 dan debu di setiap sudutnya.. *kemoceng mana kemoceng*
Lumayan kenceng juga nih modem sepupu gue, kebetulan orangnya lagi ngelayap entah kemana, dan yang lain udah pada tidur, saatnya gue beraksi (terlalu maksa gaya gue kayak rampok). Gini nih kalau ortu keukeuh banget ga ngabulin maunya gue speedyan di rumah, alasannya adalah "kamu ga bakal ngapa2in lagi kalau udah keseringan ngenet". iya juga sih, bisa2 gue amnesia hidup gue di dunia nyata. hahaha
Ga gitu juga kali, buat gue dunia maya itu ya dunia maya, dunia nyata ya dunia nyata. Dunia maya itu ada karena ada dunia nyata (apasih). Yang jelas tetep tau porsi masing-masing aja antara dunia nyata kita dengan dunia maya kita. 

Well.. beberapa bulan ini gue galau, iya gue galau. Owh sungguh keramat kata-kata galau itu. gue bisa galau bebulan-bulan gegara masalah yang sebenernya simple, tapi karena takutnya gue untuk berspekulasi, hal ini sukses bikin gue kurus dan sakit-sakitan, bikin gue menjauh dari keramaian, bikin gue lebih seneng di rumah dengan selalu lapar tapi ga gendut-gendut, bikin gue lebih seneng berselancar di dunia maya, bikin gue ingin masuk ke super massive black hole... #cadas

Iyah, gue galau wisuda.. hahaha. dari ujian kompre selesai, gue harus melewati dua periode wisuda. Miris
harus denger berbagai pertanyaan yang kadang bikin hati tersayat. Alhamdulillahnya walaupun gue belum wisuda, tapi dengan pasti gue selalu bilang, gue udah selesai kuliah. Walaupun status gue masih abu-abu. hahaha

Rabu, 10 Juli 2013

Cinta Cinderella Jadi-jadian

“Kalau begitu, biar aku yang pergi”

Pernyataan itu seperti halilintar yang menyambar di siang hari. Membuat rongga dada Kalyla penuh sesak dengan gas karbondioksida. Matanya yang sipit mendadak berkaca-kaca, suaranya tercekat samar dikerongkongan.

“Maksud  kamu apa??” dengan susah payah Kalyla menepis sesak yang menghujamnya dan berkata-kata pada sosok pria yang duduk dihadapannya.

“Lyla...kamu dengerin aku ya..bukannya dulu kita udah pernah membahas ini semua, dan kita udah sepakat akan menjalani kenyataan yang terburuk sekalipun” suara lelaki itu pun mulai mengecil.

“Tapi Yan...apa harus secepat ini??aku......” tangis Kalyla pecah. Ia tak bisa melanjutkan kaimatnya. Hanya menunduk memandangi sepasang sepatu ketsnya. Tak kuasa memandang lawan bicaranya. Riyan yang sedari tadi terlihat tenang dan santai, menatap kosong ke kaleng soft drink yang di genggamnya. Ia pun tak kuasa menatap gadis yang selama ini ia cintai, bahkan untuk sekedar mengusap butiran bening di sudut mata sipit Kalyla pun tangannya tak bisa.

“Cepat atau lambat juga memang harus begini kan??sama-sama sakit juga kan??lebih baik sekarang. kamu dan aku....” kalimat Riyan terhenti, aura tenang Riyan mulai berubah, tatapan matanya tak lagi fokus pada satu objek, gusar mengalihkan pandangan ke berbagai objek di sekelilingnya, apa lagi kalau bukan untuk menahan butiran bening yang sedari tadi juga menyesakkannya. Mencoba tegar di hadapan Kalyla bukan sesuatu yang mudah bagi Riyan. Hatinya tak akan pernah sanggup melihat gadis yang dicintainya terus menerus tersiksa mempertahankan ia. Beberapa waktu mereka lalui dengan hening, semua masih berkutat menata ulang suasana hati masing-masing. Suara Barry Manilow dengan lagu Can’t smile without you bersenandung di kafe itu.

Kamis, 09 Mei 2013

ARJUNA MALAM MINGGUAN.. “Astaghfirullah...Noni...!!!”


Apa jadinya jika lima lelaki dengan latar belakang yang berbeda, aktivitas yang berbeda, orang tua yang berbeda (ya iyalah), makanan favorit yang berbeda tinggal dalam satu atap yang sama, dengan uang sewa dibagi lima sama rata. Hmm ya beginilah contohnya, seperti para penghuni rumah kontrakan ini, rumah kontrakan yang di hak patenkan dengan nama Rumah Arjuna. Bukan karena mereka berlima adalah anggota dari para pandawa, melainkan kelima lelaki ini selalu mengaku bahwa mereka setampan arjuna. Maka jadilah rumah kontrakan ini bernama Rumah Arjuna. (sedikit narsis)

Berikut adalah nama-nama lelaki tampan (kata mereka) penghuni Rumah Arjuna
Si tampan yang pertama bernama Andika Ramadhan, asal dari kota empek-empek, punya hobi olahraga, paling rajin bersih-bersih rumah, paling merdu suara adzannya. Mahasiswa jurusan Ilmu komputer, belakangan punya pekerjaan sampingan sebagai alarm tahajjud bagi The Arjuns (sebutan bagi para penghuni Rumah Arjuna), panggilan kesayangan dari The Arjuns adalah Bang Dika.
Si tampan yang kedua yaitu Erwin Ardian, mahasiswa Tehnik Elektro yang punya hobi bela diri Tapak Suci, paling susah dibangunin, hobi makan martabak keju. Badan atletis tapi paling takut dengan cicak.  Paling hobi menyapu halaman rumah, tapi paling malas mencuci pakaian.
Si tampan yang ketiga adalah Bentar Bara Gencar, cowok cakep asal kota kembang, walaupun terlihat sangar, tetapi ketika nonton K-Drama “Secret Garden” bercucuran air mata. Punya hobi memelihara ikan mas koki, yang diberi nama Okok dan Oki. Tercatat sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan, punya cita-cita menjadi seorang bupati.
Si tampan yang keempat yaitu Septa Hidayat, karena namanya yang unik (read: seperti wanita), The Arjuns sering memanggilnya jeng Septa. Dari namanya bisa ditebak, dia adalah anak ke tujuh. Punya badan sedikit gendut, hobi main futsal, makanan favorit nasi goreng  Pakde Mas’ud depan gang. Ketua divisi Seni di Himpunan Mahasiswa Jurusan Agronomi.

Senin, 04 Maret 2013

Temen Ku Om Pong...^^

Teman adalah suatu spesies yang multi fungsi, bisa kita ajak bercanda, bisa kita ajak kesana kemari membantu mencari alamat, bisa kita ajak ngobrol (karena kalau kita ngobrol sendiri dengan monolog, kita bisa dianggap gila), bisa kita ajak berantem, bisa kita siksa (yang ini gue ragu, takutnya malah disiksa balik) pokoknya teman itu sesuatu banget, karena sejatinya kita tidak akan pernah bisa survive tanpa ada yang menemani. Kita makhluk sosial, iya kita, aku, kamu, dia dan mereka.

Well.. Gue punya banyak teman, mulai dari teman sepermainan dulu ketika gue kecil, iya gue dulu pernah kecil, pernah imut dan pernah unyu unyu walaupun sekarang juga masih gitu, tapi sebagian orang-orang menganggap itu fitnah kejam buat gue (I duno). Yup jadi teman gue banyak, dari kecil sampe sekarang, gue punya banyak teman, ntah itu mereka mengakui atau tidak kalau gue ini teman mereka, tapi yang jelas mereka tetep teman gue. 

Baidewei soal teman, gue punya salah satu teman, pada episode ini teman gue cowok, gue kenal dia ketika gue kelas 1 SMA. Tidak ada yang menarik dari dia, karena gue taunya kemana mana dia tidak membawa tali, jadi dia nggak pernah bisa narik apa-apa, kecuali kalau dia mengandalkan tangannya (ngomong apa sih gue?). Nama dia Fadil, Fadil Murda Kusuma. Tapi sering gue tambahin satu kata di ujung namanya, dan akhirnya jadilah Fadil Murda Kusuma Ningrum. Cukup cantik bukan? Karena dia nggak cantik sama sekali, gue pengen ada sesuatu yang cantik dari diri dia, biar dia bisa masuk genk cantiknya gue (hahaha...piss Fadil). Nggak ada yang istimewa dari seorang Fadil (waduuuh...hehehe,piss...), dia anaknya baik, pendiem (what? Pendiem? Ya seenggaknya lebih kalem dari temen temen gue yang lain), yang jelas dia nggak petakilan lah, ngomong seperlunya aja, apa lagi sama orang yang baru dikenal, kadang sok cool (ini nih yang gue paling males, ntah cool beneran, atau kelamaan di dalam freezer), lumayan dewasa seenggaknya lebih dewasa dari gue, asik buat ngobrol. Jadi pernah suatu ketika, pertama kali gue baru baru kenal dia. Sebel banget nggak sih, sekaliber gue yang maha unyu ini, yang hobi SKSD, Cuma dikasih senyum doank, mending kalau senyumnya manis, hambar gitu, hahaha (piss Fadil). Gue satu bimbel bareng dia ketika kelas 1 SMA, kebetulan ni orang SMP nya dulu bukan di kota tempat gue tinggal, jadi gue baru kenal dia SMA. Kota tempat gue tinggal, bukan kota yang besar, jadi sedikit banyak gue kenal dengan teman-teman dari sekolah lain karena satu tempat bimbel yang sama. Nah makhluk satu ini nggak pernah gue liat di tempat gue bimbel. Padahal tempat gue bimbel ini cukup banyak peminatnya. Gue bimbel di sini dari kelas 6  SD sampai kelas 2 SMA. Stripping tanpa henti.

Ternyata usut punya usut, dia ini saudaranya teman gue Yunizar. Iya si Yuni ini cowok. Biasanya sih gue panggil dia Mas Pur. Kalalu malem-malem gue panggil dia Yuni, belakangan gue denger dia suka mangkal depan museum (ups...maaf Nizar, kidding gegara bbman sama lu sii). Iya jadilah gue akhirnya berteman akrab dengan si Fadil dan Yunizar. Awalnya gue manggil Fadil sih Murda, nama yang langka. Tapi belakangan gue ganti jadi Pakde. Lebih asik itu. Owh iya, ni Fadil mirip vokalis band, yang lagu-lagunya gue suka pada masanya. Tau lagu ini nggak? “Sesaat malam datang, menjemput kesendirianku, dan bila pagi datang ku tau kau tak di sampingku, aku masih di sini untuk setia”. Yop ntu lagunya Jikustik. Kalau mau tau Fadil itu kayak apa, cukup liat Pongki Barata. Gue sempet manggil dia Ompong (Om Pongki), bahkan nomor hape dia pas SMA di kontak gue namanya Ompong. Hahaha....

Ni anak pendiem, kaget juga gue ketika dia sering curcol sama gue. Jaman SMA sii masih jarang smsan, biasalah siswa-siswa yang masih agak miskin dengan pulsa, apa lagi mau nelpon, ngandalin wartel doank. Jadi untuk urusan sms atau telpon, pake mikir-mikir lah. Dulu sms digunakan sebagian besar untuk menanyakan PR dan tugas. Lain dari itu mending pas di sekolah aja dah (perhitungan gue matang kan). Jadi gue sering ngobrol sama dia kalau lagi jam istirahat, pulang sekolah atau saat bimbel. Kelas 1 SMA gue nggak sekelas sama dia. Kelas 2 kita sama-sama jadi anak Sepatu (Sebelas Ipa Satu). Ntah kenapa gue agak ngerasa haru, ketika ada yang percaya untuk curhat ke gue *peres air mata*, meskipun mungkin gue nggak bisa kasih solusi, seenggaknya gue adalah pendengar yang baik. Dan itu mungkin jadi salah satu alasan dia mau curhat ke gue (oh Fadil,, so sweet juga lu, haha). Dia pernah punya pacar yang ultahnya bareng sama ultah gue, jadi ketika dia mau cari kado buat pacarnya, harus cari 2, buat gue satunya. Hahaha

Sebenarnya yang bikin gue asik ngobrol sama Fadil itu berawal dari hobi kita yang sama, yaitu nonton motoGP, sama-sama suka liat racenya Rossi. Iyah hobi yang sama itu bisa bikin kita asik ngobrol sama yang lain. Dia tau gue suka Rossi, suka Ricardo KAKA. Big poster Rossi n Kaka yang nempel di dinding kamar gue ini ya tak lain dan tak bukan ya dari dia. Sampe teman gue ada yang bilang kalau si Fadil suka sama gue. Statement itu spontan bikin gue ngakak, karena gue tau persis  siapa yang di suka sama ni orang (jaman SMA dulu, gue sering banget dengerin temen temen gue cerita kalau lagi naksir-naksiran, hahaha lucu banget). Sekarang Fadil punya pacar teman gue juga, dulu tahun pertama gue kuliah, gue satu kost bareng dia. Dan ternyata kostan Fadil deket dengan kostan gue, kalau gue mau kuliah pasti lewat depan kostan dia. Gue curiga si Fadil ini udah ngincer temen kostan gue ini. Hadeuh dasar bocah, tapi tumben nih orang nggak cerita-cerita kalau suka sama temen kostan gue ini. Tau tau aja denger kabar mereka udah jadian aja, pas ditanya Cuma senyum-senyum sepet, hahaha. Sampe sekarang langgeng aja, gue berdoa aja semoga mereka beneran serius dah, sebenernya gue udah bilang sama Fadil, kalau lu naksir orang ya emang wajar, tapi nggak usah pacaran deh, eh dia malah bilang kan pacarannya nggak macem-macem. Hedeuh ni orang emang ya, makanya gue saranin buruan aja merid dah biar afdhol. Hehe...aamiin

Sampe gue kuliah gini, gue masih sering cerita bareng dia, kalau ada waktu kayak lebaran gitu, dia juga sering maen ke rumah. Suatu ketika gue dengan teman-teman yang lain di ajak main ke rumahnya, tau nggak sii nyokapnya dia donk, bikinin makanan yang banyak donk, dibikinin ayam bakar donk, banyak donk, sambelnya donk ajib banget donk.. haduh Fadil ajak lagi kami ke rumahmu bilangin sama ibu mu, kami rindu ayam bakarnya, hahaha (ngarep banget).

Eniwei, gue sama Fadil pernah janjian untuk wisuda bareng akhir 2012 lalu, tapi sayang manusia Cuma bisa berencana, toh jalan gue sama dia beda. Gue harus menyaksikan dia pake toga duluan, dengan gelar sarjana duluan..hahaha. nggak apa-apa Pakde, tho bentar lagi gue nyusul juga jadi sarjana, aamiin. Good luck buat jalan kita ke depannya ya mas bro, semoga perteman kita bisa sampe kakek kakek n nenek nenek ya. Buat si “N” nya Fadil,, sori ni mah, pas lagi nonton gue gangguin, sebel sii, nonton nggak ngajak-ngajak..hahaha,, thanks dah pengertian sama temen-temennya Fadil, apa lagi temen ceweknya. Gue rasa Fadil udah cerita kalau kita temenan udah lumayan lama...^^

Gue rasa cukup buat Murda. This is for you Dil... sesuai janji gue yang tempo hari. Buat es krim nya, gue tunggu yee... kan kemaren pas tasyakuran wisuda gue nggak bisa dateng. Maaf yee... tapi gue tetep ikhlas kok kalau lu mau beliin gue es krim...v^^v

Sorry Dil,,ngerampok DP mu...v^^v