Pages

Minggu, 05 Oktober 2014

Tuhan Tidak Pergi


Tuhan, aku tau ini semua renacanaMu. Jika terjadi kesalahan, itu murni karena kesalahan manusia. Engkau tidak pernah salah menentukan setiap ketetapan pada makhlukMu. Mungkin aku yang menentang takdirmu, dan sekarang harus menerima segala konsekuensinya. Tuhan, aku tau Engkau maha pengasih dan penyayang. Engkau maha segalanya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Engkau berkehendak. Engkau tidak pernah meninggalkan hambaMu. Engkau tetap memberikan yang terbaik untuk hamba-hambaMu. Meskipun mereka selalu mendurhakaiMu. Engkau tetap memberi mereka hidup dan kenikmatan lainnya agar mereka kembali sadar dan kembali ke jalanMu. Tidak ada kerugian apapun padaMu atas kedurhakaan mereka, sebutir debu pun Engkau tidak merasa rugi.

Tuhan, masihkah aku layak bersimpuh di depanMu? Aku berlumur dosa, mungkinkah aku akan kembali fitrah, Tuhan? Tidak kah aku harus mendengar cibiran-cibiran mereka? Tuhan, aku pernah membaca tentang Khalifah Ali bin Abi Thalib. Para sahabat berkata bahwa saudara kerabat dari Ali bin Abi Thalib RA sangatlah banyak. Tapi Syaidina Ali menjawab “Lihat saja saat aku terkena musibah”. Aku tau maksudnya. Jika kita mau tau seberapa banyak orang yang peduli dan sayang dengan kita, lihat pada saat kita terpuruk. Siapa yang mau mendekati kita. Kalau kita dalam keadaan jaya dan bahagia, sudah pasti banyak yang ikut bahagia bersama kita, tetapi jika kita terpuruk, ada berapa orang yang ikut menangis dan tinggal di samping kita. Tuhan, jika aku bahagia aku banyak sekali teman yang tertawa bersamaku. Sekarang aku terpuruk, aku terjatuh, terjerembab dan sekarat. Aku menikmatinya sendiri, Tuhan. Tidak ada tangis dari mereka yang menemaniku. Berbeda sekali saat aku tertawa, banyak yang turut serta bersamaku. Apa aku bersedih? Sudah banyak air mataku yang tertumpah, aku sudah tidak ada air mata lagi untuk menangisi kesendirianku karena tidak adanya mereka bersamaku. Sudah cukup aku menangisi semuanya dihadapanMu, Tuhan. Hanya Engkau yang selalu mendengarkanku, tidak pernah meninggalkanku dan yang selalu menyayangiku.

Tuhan, jika ini yang harus aku jalani, aku akan menjalaninya. Aku tau ini sangat berat, sampai saat ini aku masih belum tau bagaimana caraku melewatinya. Tuhan, aku tidak memintaMu untuk menghilangkan semua ini dari hidupku, terlalu egois aku menawarnya padaMu. Aku hanya minta hatiku lebih kuat dari sebelumnya, ragaku kokoh dari biasanya, jiwaku yang lapang dari sebelumnya. Agar aku bisa melewati ini semua walaupun sendiri, tanpa mereka bersamaku. Secara tersurat mungkin aku sendiri, tapi aku tau Engkau menyertai setiap langkahku dan menuntunku ke jalanMu. Kuatkan hati ini, Tuhan. Kuatkan hati ini untuk tegar atas terpaan badai mengerikan dari makhlukMu. Tak penting aku baik di mata mereka, sejatinya hanya Engkau yang tau aku. Hanya Engkau yang tau kesungguhan hatiku. Aku hanya ingin ampunan dan kasih sayangMU. Jangan pernah tinggalkan aku, Tuhan. Aku akan kembali mengejarMu walaupun jalan menujuMu sangat terjal dan berduri, walaupun aku harus tertatih dan terseok-seok aku akan tetap berlari menujuMu. Tidak peduli betapa berat ujianMu yang datang dari makhlukMu.

Aku hanya meminta hati yang kuat. Jiwa yang lapang dan tegar untuk menujuMu, Tuhan

1 komentar:

Noname mengatakan...

aku suka dengan bagian ini...bagian yang sangat saya rindukan...terimakasih masih atas berbaginya.. ^^

Posting Komentar