Pages

Senin, 15 Desember 2014

Untuk Kamu

Untuk kamu yang kucintai dalam diam...
Mungkin kediamanku membuatmu tak merasa bahwa aku mencintaimu, mungkin kamu abaikan rasaku. Percayalah disetiap waktuku terselip doa untukmu, untuk hidup dan bahagiamu. Yakinlah bahwa bisikan dalam hatimu yang melafadzkan namaku adalah benar. Aku mencintaimu.

Untuk kamu yang kucintai dari jauh..
Ratusan bahkan ribuan kilometer yang memisahkan kita, bahkan mungkin aku dan kamu tidak saling tau keberadaan masing-masing, tapi aku selalu percaya bahwa kelak terminal itu akan mempertemukan kita kembali. Aku tak berharap kamu datang dengan sekuntum mawar merah, aku hanya berdoa kelak bisa melihatmu lagi tersenyum sambil berkata "aku pulang, doamu menuntunku kembali kepadamu"

Kelak, saat kamu lelah dan hampir menyerah, buka kembali memori lama tentang kita, di mana kita bangun satu persatu pondasi harapan dan cita-cita kita. Ada aku di sini yang menunggumu pulang dengan harapan besar, ada secangkir kopi hangat menunggu untuk kamu seruput. Lelahmu akan terbayar, bangkitlah. Ingat aku, perjuangkan aku dan cita-citamu.

Mungkin sekarang aku dan kamu berada pada titik yang paling bawah dari roda hidup yang berputar. Jangan menyerah, terus berdiri dan tegar, arungi roda itu sampai kita kembali dipuncak. Abaikan suara-suara yang selalu merendahkan kita, mereka tidak berhak menghentikan langkah juang kita. Kamu pernah bilang kepadaku hadapi semuanya dengan senyuman, Tuhan maha baik jangan berputus asa pada belas kasihNya. Itu yang membuatku kuat dan bertahan di sini.

Untuk kamu yang kusayangi, jika nanti aku tak mampu untuk menunggu lagi, ingatkan aku bahwa kamu masih menyimpan jutaan rindu yang teramat untukku, berikan itu satu persatu setiap kali aku mulai lelah, biarkan ia menjadi penyemangat hari-hariku tanpa hadirmu di sini. Tegaskan padaku bahwa ada kamu yang selalu berjuang untukku, untuk cita-cita harapan kita yang telah kita goreskan pada batu kehidupan.

Untuk kamu yang sekarang aku tidak tau di mana keberadaannya, aku harap kamu masih mengingat tiap detail jalan pulang, jalan setapak yang kamu lewati demi kita. Keputusanku untuk tinggal dan keputusanmu untuk pergi adalah takdirNya, jadikan itu penguatmu untuk terus berdiri dan berlari. Berkarya di hadapan mereka, agar kelak mereka tau bahwa kamu bersungguh-sungguh dalam ikhtiarmu menggapaiku.

Aku di sini berusaha menjalani kerasnya hidup dengan semangat dan kesungguhan, aku meyakini bahwa Tuhanku terus bersamaku, menjagaku sampai nanti kamu kembali menemaniku di sini, saat Dia percaya bahwa kamu bisa menjaga dan mencintaiku sampai nanti hidup kembali di taman firdausNya.

Untuk kamu yang selalu tersiksa dalam merinduku, pegang erat keyakinanmu bahwa apa yang ditakdirkan untukmu akan menjadi milikmu walau seberat apapun halangan dan rintangan untuk mendapatkannya, itu pasti hanya untukmu. Bukankah keimanan pun adalah keyakinan? Jangan pernah kamu berpikir untuk berhenti, karena semua pasti usai ketika kamu berpikir untuk "menyerah"

Jika waktu itu telah tiba, segerelah kembali. Bawa semua bekalmu, kedewasaanmu dan rasa rindumu. Untukmu, telah aku siapkan sebuah istana yang singgasananya terbuat dari kepingan rindu bermahkotakan cinta dan beralaskan kasih sayang. Telah aku siapkan secawan air bening mewakili kesetianku menunggumu. Semoga menawarkan dahagamu setelah lelah melewati jalanan panjang yang tak bersahabat. Lihat mataku, ada binar bahagia di sana, tatapan hangat penuh harap agar kamu tau bahwa aku menunggumu dalam sepi, mendoakanmu dalam rindu, dan mendekapmu dalam hangat kesetiaan yang aku pu

Untuk kamu yang kucintai dalam diam, temui aku di akhir sujudmu, katakan padaNya bahwa kamu merindukanku, mintalah tuntunannya agar jalanmu menujuku semakin dekat. Aku menitipkan semua rinduku untukmu melalui belas kasihNya. Aku mencintaimu atas izin hati ciptaanNya.

Aku yang mencintaimu dalam diam

5 komentar:

Muhammad Rifqi Saifudin mengatakan...

iya, aku disini juga selalu menunggu :) *apaan ini xD

Unknown mengatakan...

Dan mengapa aku membayangkan wajah seseorang ketika membaca postingan ini? :')

Ponco Adi Nugroho mengatakan...

Pas banget buat saya nih :'3

Bukan Blog Biasa mengatakan...

baru mampir udah suka sama tulisannya :)

www.fikrimaulanaa.com

Kurnia Mayang Sari mengatakan...

okeh,, silahkan reuni perasaan di mari dah yaa... kadang rasa emang kudu ada reuninya, biar inget klo dulu pernah ada rasa ini dengan sii "dia", pernah ada pada posisi yang seperti ini karena "dia"... lah jadi bablass dah.. hehehe

Posting Komentar